MENJADI MOTIVATOR MINAT BACA: SIAPA LAGI KALAU BUKAN KITA


PELATIHAN MOTIVATOR MINAT BACA

17 Juni 2012
Hari ini aku mengikuti Pelatihan Motivator Minat Baca yang diadakan di aula Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Sebenarnya, yang diundang untuk mengikuti pelatihan ini adalah para guru. Namun karena sepertinya dari sekolah mamaku tidak ada yang ingin ikut, jadinya mama mengajakku untuk mengikuti pelatihan itu. Tentu saja aku mau karena aku hobi membaca.
“Memang tujuan pelatihannya apa, Ma?” tanyaku beberapa hati sebelum pelatihan dilaksanakan.
“Ya, supaya kita bisa memotivasi orang lain untuk hobi membaca,”
Aku mengangguk-angguk. Pas sekali. Aku kan calon guru Bahasa dan Sastra Indonesia. *Bangga!*
“Eh, emangnya aku boleh ikut? Aku kan tidak diundang,”
“Ah, nggak masalah tu,”
Maka pukul 08.00 kami berangkat menuju Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang berlokasi di Gulai Bancah, Bukittinggi.
Saat kami sampai di sana, tampak peserta pelatihan sedang berdiri sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Ternyata acara sudah dimulai. Setelah peserta selesai menyanyi, kami masuk dan mencari tempat duduk.
Acara dibuka oleh kepala Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Bapak Yolis Andri, S.Pd. M.Pd. Dalam sambutannya beliau mengatakan minat membaca dalam diri anak harus dipupuk sejak dini. Mengapa? Karena bangsa yang maju adalah bangsa yang penduduknya rajin membaca. Beliau juga mengharapkan semoga Bukittinggi kembali menciptakan generasi maju, generasi yang menjadi penulis buku seperti sosok kebanggaan Bukittinggi, Bung Hatta.
Setelah acara dibuka, pelatihan diawali dengan motivasi dari motivator cilik, Faqihah Muharroroh Itsnaini atau biasa dipanggil Kiki. Ia adalah siswa kelas VII MTs Padang Panjang. Ia merupakan putri dari ibu Adiyati Fathu Roshonah, M.Pd. yang nanti—setelah motivasi dari Kiki—akan memberikan pelatihan motivator minat baca.
Dalam orasinya, Kiki mengatakan kemajuan suatu bangsa dilihat dari perpustakaannya dan minat baca penduduknya. Hal itu juga bersangkutan dengan bagaimana orang tua membina anak-anaknya sehingga memiliki minat baca. Membacakan buku untuk anak dapat mencerdaskan anak. Kiki juga melontarkan slogan yang memang bisa dibenarkan: BANYAK BACA BANYAK TAHU, SEDIKIT BACA JADI SOK TAHU.
Setelah dimotivasi oleh motivator cilik selama 20 menit, saatnya bersiap-siap dimotivasi oleh ibundanya, ibu Adiyati Fathu Roshonah, M.Pd.



***
BACAKAN BUKU CERITA SEJAK JANIN DALAM KANDUNGAN!
Minat baca memang harus dipupuk sejak dini pada anak. Bagaimana caranya? Ya dengan cara membacakan buku kepada anak. Membacakan buku kepada buah hati tidak hanya saat ia sudah berumur satu tahun ke atas, tetapi saat ia masih dalam kandungan. Apa? Saat masih dalam kandungan? Jadi si ibu membacakan cerita untuk janin di dalam kadungannya gitu? Iya! Bagaimana caranya? Ah, sebenarnya ada videonya, tetapi untuk saat ini belum bisa diunduh karena masalah jaringan.. :(
<video>
Bu Adiyati mengatakan bahwa menurut penelitian membacakan buku cerita semenjak si ibu masih mengandung membuat si anak nantinya memiliki minat baca. Dunia membaca akan dekat dengan diri mereka. Namun tentu tidak sampai di situ saja. Setelah bayi lahir, kegiatan membacakan buku cerita tetap dilanjutkan. Memang, sepertinya si bayi tidak menyimak apa yang si ibu atau bapaknya bacakan. Namun itulah cara praktis agar si anak terbiasa dengan dunia membaca dan buku.
Membacakan buku pada anak harus disesuaikan dengan usianya yang berhubungan dengan daya konsentrasinya. Menurut Bu Adiyati, durasi membacakan buku pada anak menggunakan rumus: usia (tahun)+1. Jadi waktu yang pas untuk membacakan buku pada anak berumur 2 tahun adalah 3 menit, anak usia 5 tahun 6 menit, begitu seterusnya.

BUKU HARUS DIPERKENALKAN SEJAK DINI
Mengapa anak-anak suka dengan mainan? Jawabannya, karena memang orang tuanya memperkenalkan mainan itu kepada anaknya. Jadi bagaimana cara agar anak suka dengan buku? Ya, perkenalkan buku itu kepada anak sejak dini.  Jadikanlah buku sebagai ‘mainan’ anak agar dia terbiasa. Buku untuk anak-anak tentu tidak asal-asalan. Buku yang bagus untuk anak-anak adalah (1) memiliki banyak gambar, (2) penuh warna warni, dan (3) disesuaikan dengan usia. Buku yang cocok untuk bayi adalah buku yang terbuat dari bahan gabus sehingga bisa sekaligus menjadi mainan. Bukunya ringan, tidak mudah sobek, tahan air, dan tidak bisa dirusak.
Hal menakjubkan terjadi di negeri Sakura, Jepang. Saat seorang ibu melahirkan anak, ia akan mendapatkan bingkisan dari rumah sakit. Bingkisannya bukan berupa bedak baby,handuk, celana bayi, atau yang lainnya. Bingkisan yang dibawanya pulang adalah tiga paket buku. Satu paket untuk si ibu, satu paket untuk si ayah, satu paket lagi untuk dibacakan kepada bayinya. Begitulah Jepang memfasilitasi penduduknya agar rajin membaca. Bagaimana dengan Indonesia? Bisa ditiru nih.... ^_^

BUKU SELALU DI BAWA KEMANA-MANA
Kemana pun kita pergi, bersama siapa pun, bawalah selalu buku dalam tas agar tidak kewalahan mengisi waktu luang. Bisa saja membaca buku sambil menunggu bus, sedang di dalam angkot, sedang menunggu mama belanja, dll.
Bu Adiyati bercerita bahwa anak yang sudah terbiasa atau ketergantungan dengan buku akan membawa buku saat bepergian. Jika akan pergi ke suatu tempat atau luar kota anak yang sudah ketagihan membaca akan bertanya berapa lama mereka dalam perjalanan nanti dan berapa hari mereka di sana. Mengapa anak akan bertanya seperti itu? Karena ia akan mempersiapkan buku yang akan dia bawa. Begitulah mereka yang sudah keranjingan buku. Bagaimana dengan kita? ^_^

READ ALOUD
Read aloud adalah aktivitas sederhana, dimana guru/orang tua menyisihkan waktu untuk membacakan buku untuk siswa/anaknya.

Cara Read Aloud:
1.      Pilih buku anak yang berkualitas.
2.      Pra-baca (menceritakan isi keseluruhan buku).
3.      Pembukaan.
a.      Tunjukkan halaman depan buku dan sebutkan judulnya.
Hal ini dilakukan agar anak mengetahui bahwa buku itu memiliki sebuah judul.
b.      Bacakan pengarang dan ilustratornya.
Hal ini dilakukan agar anak tahu bahwa buku itu ada karena ada yang mengarangnya, bukan turun dari langit.
c.       Sekilas tentang isi cerita.

Manfaat 10 Menit Read Aloud
1.      Meningkatkan kesuksesan di sekolah
2.      Memberikan pengetahuan dasar
3.      Mengembangkan kemampuan mendengar
4.      Memupuk kecintaan membaca
5.      Mendorong rasa percaya diri
6.      Memperkaya kehidupan berkeluarga
7.      Menstimulasi otak anak
8.      Memperkokoh nilai-nilai dalam keluarga
9.      Mempererat hubungan antara orang tua dan anak
10.  Memberi teladan bagi generasi yang akan datang
 ***
"Di pangkuan orang tua merekalah anak-anak menjadi seorang pembaca."

_Emilie Buchwald_
***
Pelatihan Motivator Minat Baca yang berlangsung kurang lebih 4 jam tersebut sungguh memberikan ilmu yang sangat bermanfaat. Bermanfaat bagi orang tua, calon orang tua, pendidik, calon pendidik, ataupun bagi pelajar dan mahasiswa. Pulang dari pelatihan ini, tekadku untuk mendirikan perpustakaan di rumahku nanti semakin berkobar. Aku pun kembali bersemangat membaca beberapa buku yang belum terbaca untuk mengisi liburanku. Oh iya, bicara tentang hari libur, Bu Adiyati juga berkata JADIKANLAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI TEMPAT WISATA!!
Selamat berlibur.... ^_^
***
Bukittinggi, 17 Juni 2012

Komentar

  1. Assalam wii,
    wah, boleh minta videonya wii?? ^_^
    * Dokter bedah termuda di dunia pun sukses berawal dari membaca,, ckckck
    nice post wii :)

    BalasHapus

Posting Komentar